Jakarta – Dinamika sosial masyarakat akhir-akhir ini diramaikan dengan isu-isu teror atau intimidasi terhadap ulama, maraknya kasus ujaran kebencian, masifnya penyebaran berita hoax yang dikait-kaitkan oleh sebagian kalangan karena sudah semakin dekatnya kontestasi Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Majelis Wakil Cabang NU Ciracas bersama jajaran pemerintah di tingkat Kecamatan Ciracas sepakat menyelenggarakan acara Tabligh Akbar dan Istighosah Kebangsaan dengan tema Masjid Sebagai Sarana Pembinaan Ukhuwah Islamiyah” pada malam Jum’at 15 Maret 2018 di Masjid Jami Al Muhtadun, Jl. Kelapa Dua Wetan, Ciracas.
“Seperti diketahui bersama kondisi sosial di masyarakat saat ini yang begitu rentan terpecah belah, terhasut dan terprovokasi. Oleh karena itu, warga Ciracas jangan sampai terpecah belah karena suatu isu, teror – teror, provokasi dll sehingga tidak asal main hakim sendiri. Apalagi menghadapi tahun politik saat ini, jadikan momen Pilgub DKI 2017 kemarin sebagai pelajaran untuk semua,” kata Drs. Musa Syarifuddin M.Si dalam kata sambutannya.
Pria yang menjabat sebagai Camat Ciracas tersebut juga mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, sehingga Islam tidak hanya membawa kesejukan dan kedamaian bagi umat muslim saja, tetapi juga kepada umat-umat lain dan kepada seluruh alam.
Sementara itu, KH. Luthfi Sarbini Lc. yang menjadi narasumber dalam acara Tabligh Akbar dan Istighosah Kebangsaan tersebut juga mengingatkan bahwa Masjid adalah tempat yang suci, rumah Allah, sehingga semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang organisasi, partai politik dapat menggunakan masjid selama ditujukan sebagai sarana ibadah, bukan sebagai sarana penebar kebencian dan bibit permusuhan yang dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara yang bhineka tunggal ika ini.
“Masjid itu tempat yang penuh rahmat, tempat yang mulia, karena Masjid adalah rumah Allah. Oleh karena itu, tidak sepatutnya dan tidak tidak sewajarnya ada penyampaian ajaran kebencian dan permusuhan di dalam masjid. Gunakan masjid sebagai sarana pembinaan ukhuwah Islamiyah, untuk mempererat tali persaudaraan,” kata Rois Syuriah Cibubur tersebut.
Tidak ketinggalan KH. Drs. Amirudin Yusuf selaku Ketua MWC NU Ciracas juga berpesan bahwa situasi politik dan sosial masyarakat ke depannya akan semakin panas menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019. Oleh karena itu, MWC NU hadir di tengah-tengah Ciracas dengan menyelenggarakan kegiatan seperti ini untuk mendinginkan suasana dan menurunkan tensi politik.
“NU bukanlah Partai Politik, tapi NU adalah gerakan sosial dakwah yang selalu berada di tengah, netral dan tidak memihak siapapun. Oleh karenanya, NU punya peran yang sangat strategis dalam menjaga kerukunan, keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia yang sangat majemuk ini,” tegas KH. Aminudin yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana Tabligh Akbar dan Istighosah Kebangsaan tersebut.