Jakarta- Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tiba-tiba dicopot alias batal menjadi pengisi acara dalam acara Aksi Bela Bangsa yang rencananya digelar pada 1 Juni 2018 di area Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.
Aktivis 98 tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) menyebut pencoretan terhadap sosok yang dianggap provokatif tersebut berdasarkan berbagai masukan dari para sesepuh dan ulama.
“Demi kebaikan bersama, para sesepuh dan ulama Yogyakarta pasti mempertimbangkannya untuk tidak menghadirkan Amien Rais. Daripada muncul aksi penolakan-penolakan dari warga Yogyakarta,” terang Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, hari ini.
“Kandang sendiri, kok ditolak ?,” kata dia lagi.
Amien Rais dikenal sebagai tokoh yang getol mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Rencana aksi itu sebelumnya sempat heboh di media sosial karena akan mengusung wacana dan menghimbau peserta aksi mengenakan kaus #2019GantiPresiden.
“Atau bisa jadi warga sudah tak ingin dengar celotehannya Amien Rais, karena tokoh reformasinya adalah Sri Bintang Pamungkas,” tegas Willy.
Willy memastikan aktivis dan mahasiswa lebih mempercayai pernyataan aktivis senior Sri Bintang ketimbang Amien Rais. “Sri Bintang aja gak mau akui Amien Rais sebagai tokoh reformasi, apalagi rakyat,” ucapnya.
“Pencoretan dan batalnya Amien Rais di kota Gudeg harusnya bisa menjadi bahan renungan, evaluasi buat diri sendiri dengan perbanyak istighfar dan mengingat dosa-dosa masa lalunya,” tuturnya.
Selain itu, Willy menyakini warga Yogyakarta justru lebih menerima tausiyah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode dari tahun 1998-2005 Ahmad Syafii Maarif atau yang karib disapa Buya Syafii daripada Amien Rais.
“Publik Indonesia justru lebih menerima ceramah yang disampaikan Buya Syafii karena lebih adem bukan jadi tukang ribut,” tukasnya.