Jakarta – Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) memberikan apresiasinya atas kinerja Pj. Gubenur Jabar M. Iriawan alias Iwan Bule soal netralitas ASN saat Pilkada Serentak 2018.
“Jempol untuk Iwan Bule sebagai Pj. Gubernur Jabar yang menekankan dan memberi instruksi kepada jajarannya dari Pemda sampai tingkat Kelurahan untuk menjaga anggota PNS dari sikap yang tidak netral dalam pemilu,” tegas aktivis LAKSI Azmi, dalam pesan rilisnya, hari ini.
Lebih lanjut, Azmi juga memuji ketegasan Iwan Bule dinilai yang terbukti lantaran telah berulang kali mengemukakan kepada para aparatur negara di Jabar untuk mengawal pesta demokrasi di daerah yang sangat luas ini untuk menjaga keamanan dan gangguan dalam pesta demokrasi tersebut.
Jadi, kata dia, terbukti sosialisasi yang terus di lakukan oleh Pj Gubenur Jabar telah berhasil memberikan dampak yang baik dalam pelaksanaan Pilkada sehingga hari pencoblosan dan hasil penghitungan suara relatif tidak adanya ganguan keamanan yang signifikan. Sehingga dia menilai tepat Iwan Bule menempati jabatan tersebut.
“Sangatlah tepat Iriawan menempati posisi tersebut. Dan terbukti kecurigaan beliau tidak dapat menjaga netralitas dalam Pemilu ternyata tidak terbukti. Justru beliau memberikan contoh yang baik untuk seorang Pejabat negara yang dapat memegang amanah dan mampu menjaga netralitas pilkada,” jelasnya.
“Pak Iriawan itu programnya menjaga netralitas. Menjamin netralitas dan tidak akan konflik kepentingan. Jika tidak netral siap ditarik menjadi Pj Gubernur,”
Dikatakannya, netralitas dan keprofesionalan Iriawan sudah terbukti saat masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Sikap itu ditunjukkan ketika mampu mengamankan ibukota saat berlangsungnya Pilkada serentak 2017.
“Saya kira netralitas M. Iriawan selaku Pj Gub Jabar tak usah diragukan. Dia orang yang profesional, masyarakat Jabar bangga memiliki sosok yang mampu bekerja sesuai harapan dari masyarakat Jabar. Komjen Iriawan orang yang sangat dekat dengan masyarakat Jawa barat, beliau orang Jawa Barat dan pernah jadi Kapolda Jawa Barat. Tentunya masyarakat mengapresiasi kemampuan leadership beliau memimpin Jabar,” paparnya.
Selain itu, tambah dia, untuk tingkat partisipasi, dalam pemilu angkanya cukup signifikan. Dari laporan Desk Pilkada Pemprov Jabar, angka partisipasi masyarakat pada Pilgub Jabar 2018 mencapai 71 persen.
“Partisipasi masyarakat di perbatasan juga signifikan seperti Depok asalnya 54 persen jadi 69 persen. Kota Bekasi luar biasa di atas 70 persen,” kata dia lagim
Kondisi ini, kata Azmi, memperlihatkan suksesnya pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan di Jabar. Semua pihak mulai dari KPU, Bawaslu, pemerintah, aparat keamanan dan pihak lainnya ikut berkontribusi menyukseskan Pilkada serentak 2018.
“Saya kira sumbangsih semua pihak suasana Pilgub yang kondusif dan kredibilitas penyelenggara (mempengaruhi meningkatnya partisipasi pemilih),” ucap dia.
Tak cuma itu, lanjut dia, aparat keamanan telah mengantisipasi adanya gangguan teror dan serangan fajar jelang pencoblosan Pilkada Jabar 2018 ini dengan meningkatkan kewaspadaan. Sebagai Pj Gub Jabar M. Irawan juga telah melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan pemuka agama, dan tokoh budaya di Jawa Barat. Dan ini membuktikan bahwa keamanan di Jabar telah di jaga bersama-sama dengan melibatkan unsur masyarakat.
“Semoga dengan adanya dukungan ini kepada kepemimpinan Pj Gubenur Jabar kami berharap masyarakat jabar dapat terus menjalin persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa. Kami berharap pemilu ini mampu memberikan contoh yang baik bagi daerah lain dalam rangka menjaga hasil dan nilai- nilai demokrasi. Kami sebagai masyarakat Jabar memberikan terima kasih atas kinerja Pj Gubenur Jabar dan masyarakat dalam menjaga kedamaian dan keamanan dalam pemilu ini,” tandasnya.