Gelar Aksi Meruwat KPK, Satgas Pemburu Koruptor Formula E : Biar Nggak Diulur Lagi dan Tuyul Pelindung Kasusnya Pergi!

JAKARTA – Kelompok massa tergabung dalam Satgas Pemburu Koruptor Formula E kembali menggelar aksi ruwatan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar semakin bertaring menaikkan status kasus dugaan korupsi Formula E ke tahap penyidikan.

“KPK tunggu apa lagi, segera umumkan hasil penyelidikan kasus Formula E. Jangan terlalu rumit untuk bertindak, sudah saatnya Ketua KPK Bapak Firly Bahuri menaikkan statusnya ke tahap penyidikan,” tegas Koordinator Aksi Ali Ibrahim, saat berorasi didepan Gedung Merah Putih KPK, Jumat (4/3/2022).

Bacaan Lainnya

Dalam aksi ruwatan ini, mereka membawa sesajen berupa kembang tujuh rupa dicampur dengan air kemudian disiramkan ke Gedung KPK. Harapannya, kata Ali Ibrahim, penyidik KPK tidak terpengaruh roh jahat yang melindungi tuyul maling duit Formula E.

Dikatakan Ali Ibrahim, lembaga antirasuah harusnya cukup memastikan apakah telah terjadi markup dalam pembayaran commitment fee sekaligus memanggil pihak yang bertanggung jawab. Yaitu Gubernur DKI Anies Baswedan, FEO selaku pihak yang bersepakat, kemudian Kepala dinas Pemuda dan Olah Raga DKI yang membayarkan commitment fee tersebut.

“KPK jangan mengulur-ulur waktu, sudah saatnya seret pihak-pihak yang ikut menikmati aliran dana dugaan korupsi Formula E,” ujarnya lagi.

Selain itu, Ali mengkritik misi green racing yang diunggulkan dalam kompetisi Formula E oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Kata mereka, green racing Formula E hanya sekedar tagline semata.

Faktanya, lanjut dia, ada penebangan pohon di Monas yang gagal dijadikan sirkuit hingga pindah ke Ancol. Kini penggunaan bambu dan kayu menjadi bagian material pembangunan lintasan sirkuit Formula E Ancol.

Dia juga berpesan agar Anies Baswedan mempertimbangkan skala Prioritas untuk mengatasi banjir Jakarta, dan pengolahan sampah. Bukan malah memaksakan kehendak ajang balap mobil listrik tersebut.

“Kami sangat berharap aktivis-aktivis lingkungan lantang bersuara mengkritisi konsep green race Formula E. Kenapa aktivis lingkungan tidak berani bersuara, aktivis antikorupsi sekaliber ICW juga no respon,” pungkasnya.

Pos terkait