Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) meminta mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI Kerakyatan untuk mewaspadai kelompok penunggang gelap baik pengusung khilafah dan kelompok berkepentingan anti Pemerintah yang menyusup di gerakan aksi 21 April mendatang.
“Aksi 11 April kemarin harus menjadi cerminan buat adik-adik mahasiswa. Jangan sampai gerakan 21 April nanti akan terulang. Waspadai kelompok penyusup,” tegas Wasekjen JARI 98 Donny Fraga Wijaya, hari ini.
“Jangan mau dijadikan kuda troya oleh kelompok berkepentingan yang antipati dengan Pemerintah,” kata Donny lagi.
Menurut Donny, mahasiswa dalam mengusung isu yang ada jangan sampai membawa isu titipan. Dia mengingatkan agar BEM SI membawa isu-isu yang mempresentasikan kerakyatan bukan pesanan.
“Mahasiswa adalah agent of change, jangan mau dimanfaatkan oleh kelompok tertentu dengan misi membelokkan isu rakyat yang sebenarnya,” kata dia.
Dia menyarankan agar mahasiswa bisa lebih matang dalam melakukan kajian-kajian dan diskusi sebelum menggelar aksi turun kejalan. Karena, kata Donny, akan berpotensi penyusup masuk ke dalam gerakan aksi 21 April tersebut.
“Lakukan kajian dan pemantapan isu yang mendalam, agar tidak dipengaruhi pihak lain yang menggiring framing diluar konteks isu kerakyatan yang sebenarnya. Isu Jokowi 3 periode sebenarnya juga sudah wassalam, sebab Pak Jokowi juga sudah memberikan penegasan agar para Pembantunya untuk hentikan wacana-wacana tersebut,” sambungnya.
Donny kembali mengingatkan agar mahasiswa yang berencana akan turun aksi nanti untuk tetap menjaga situasi kamtibmas yang kondusif ditengah umat muslim yang sedang menjalankan ibadah Ramadhan.
“Jaga kesucian ibadah ramadhan, jangan terprovokasi dengan aksi anarkis yang rentan di manfaatkan kelompok berkepentingan yang anti Pemerintah,” tandasnya.