Formula E Diklaim Untung 6 Miliar Tapi Punya Hutang, SDR : Nasib Commitment Fee Bagaimana?

Jakarta – Usai menyelenggarakan ajang mobil balap Formula E, PT Jakpro mengklaim memperoleh keuntungan sejumlah Rp6 Miliar.

Klaim itu rupanya mendapat sorotan dari pengamat sekaligus direktur Studi Demokrasi Rakyat Hari Purwanto. Ia mempersoalkan jumlah utang yang masih menjadi beban di samping keuntungan yang didapat.

Bacaan Lainnya

“PT Jakpro selaku penyelenggara Formula E mengklaim untung Rp6 M. Sementara posisi hutang masih tersisa Rp 19 Milyar per 30 September. Jadi, jika posisi hutang telah jatuh tempo, potensi keuntungan Formula E bakal nyungsep jadi minus Rp13 milyar alias tekor,” kata Hari.

Menurutnya, posisi itu merujuk pada keterangan Dirut Jakpro yang menyatakan bahwa keuntungan tersebut hanya mengurangkan pendapatan dengan beban produksi dan pajak.

Hari kemudian mempertanyakan soal biaya komitmen fee. Ia mengutip pernyataan Bambang Widjojanto bahwa komitmen fee sejatinya biaya pelaksanaan. Sehingga di luar komitmen fee, mestinya tidak ada lagi biaya biaya lain.

“Sementara itu, jika merujuk pada pernyataan Dirut Jakpro, maka komitmen fee justru dianggap duit hilang alias total loss.”

Ia lantas mempersoalkan klaim keuntungan ekonomi yang didapat.

“Dampak ekonomi sebesar Rp2,6 milyar, katakan saja benar adanya, nyaris tidak memberi dampak positif bagi perekonomian.”

Sebab, menurutnya, masyarakat UMKM masih belum merasakan dampak baik itu. Mereka mengeluh lantaran tidak ada pembeli.

“Selain itu, masih belum sebanding sama kerugiannya juga. Salah satu penyebabnya, Formula E Jakarta ini di sirkuit tertutup. Padahal menurut konsepnya, mestinya sebagian sirkuit, sebagian jalan raya.”

Menurut Hari, konsep sebagian jalan umum di samping sebagai wadah promosi mobil listrik, juga bakal berdampak langsung pada kegiatan ekonomi UMKM yang dilibatkan.

Pos terkait