KH. Agus Salim: Jangan Mudah Terpancing Hoaks dan Provokasi

Jakarta Barat – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Barat, KH. Agus Salim, mengajak seluruh umat dan elemen masyarakat untuk menjaga sikap moderat, toleran, dan saling menghargai perbedaan. Ajakan tersebut disampaikan dalam pertemuan lintas agama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta tokoh-tokoh lintas agama di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, pada Sabtu (27/9/2025).

KH. Agus Salim menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kedamaian di tengah meningkatnya aksi-aksi demonstrasi yang berujung anarkis di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta. Ia mengingatkan umat agar tidak mudah terprovokasi, apalagi terlibat dalam aksi-aksi yang berpotensi memecah belah bangsa dan merusak fasilitas umum.

Bacaan Lainnya

“Kami dari Tokoh Lintas Agama Jakarta Barat dan segenap Pengurus Ormas, hari ini berkumpul untuk mengajak seluruh masyarakat Jakarta Barat agar ikut bertanggung jawab menjaga Jakarta secara umum, khususnya Jakarta Barat,” ujarnya.

Dalam pernyataannya, KH. Agus Salim juga menegaskan bahwa menjaga keamanan dan kedamaian merupakan bagian dari nilai keimanan.

“Azimat hubbul wathon minal iman (mencintai tanah air adalah bagian dari iman), harus terus kita tanamkan. Mari kita jaga kampung kita. Jangan beri ruang pada provokator. Jika ada, segera laporkan ke aparat setempat. Kita semua punya tugas menjaga suasana aman, damai, dan kondusif,” tegasnya.

KH. Agus Salim turut menyerukan penguatan ukhuwah dan pentingnya menanamkan adab dan jiwa santun pada generasi muda, agar mereka tumbuh sebagai pelindung kedamaian umat, bukan penyulut konflik.

Menanggapi kejadian anarkis yang sempat melanda Jakarta pada 25 hingga 31 Agustus 2025 lalu, PCNU Jakarta Barat bersama tokoh lintas agama dan pengurus ormas dari berbagai kepercayaan — termasuk Muhammadiyah, Hindu, Budha, Katolik, Konghucu, serta organisasi lokal seperti FKUB dan Forkabi — menyatakan komitmennya untuk bersinergi dengan TNI dan Polri menjaga kondusivitas wilayah.

Kolaborasi ini mencakup keterlibatan langsung dalam membantu tugas aparat di lapangan, terutama di pos-pos keamanan strategis. Hal ini sejalan dengan instruksi dari berbagai pimpinan pusat keagamaan, agar masyarakat tidak mudah terbawa arus oleh oknum atau kelompok provokatif dan penyebar hoaks.

Sementara itu, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Barat menegaskan pentingnya menahan diri dan tidak terprovokasi oleh informasi tidak jelas yang tersebar di media sosial.

“Jakarta ini milik kita semua. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Jangan biarkan kekerasan merusak apa yang telah dibangun bersama. Mari kita jaga dengan segenap kekuatan dan daya upaya,” tegasnya.

Pertemuan ini menjadi salah satu bentuk ikhtiar kolektif dalam membangun ketahanan sosial dan spiritual masyarakat, agar tetap kokoh di tengah tantangan zaman. KH. Agus Salim berharap masyarakat, khususnya warga Jakarta Barat, tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, menjaga adab, ukhuwah, serta menjunjung tinggi cinta tanah air demi Indonesia yang damai dan bersatu.

Pos terkait