Info Sesat Kerusuhan di Mako Brimob untuk Provokasi Kelompok Radikal

Jakarta – Ketua Forum Komunikasi Antar Santri Seluruh Indonesia (FORKASSI) Willy Prakarsa mengingatkan kepada publik Indonesia untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial terkait kerusuhan Narapidana Teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, Selasa (8/5/2018) malam hingga Rabu (9/5/2018) dini hari.

“Masyarakat jangan langsung percaya dengan informasi tersebut. Waspadai informasi sesat yang beredar di medsos yang belum jelas nilai kebenarannya,” tegas Willy, hari ini.

Menurut dia, informasi sesat tersebut bisa dimanfaatkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab mengingat memasuki tahun politik yang semakin panas. Kata dia, informasi sesat itu sengaja digulirkan untuk memprovokasi kelompok radikal lainnya agar melakukan serangan balik ke Polisi.

“Ini kan tahun panas, info sesat itu bisa dilakukan untuk provokasi kelompok-kelompok radikal,” jelasnya.

“Kelompok-kelompok yang berada diluar, jangan ikut-ikutan membuat keruh suasana,” tambahnya.

Lebih lanjut, Willy pun meminta kepada narapidana teroris itu bisa terketuk hati nuraninya untuk tidak mengulangi lagi aksi-aksi radikalnya. Sebab dampak yang ditimbulkan tidaklah kecil, seperti mengakibatkan cacat fisik atau bahkan kehilangan nyawa.

“Apa yang mereka lakukan justru bisa merusak keutuhan dan integritas bangsa,” ujarnya.

Dia mengingatkan kepada para napiter bahwa sesungguhnya Islam memiliki prinisip belas kasih. Jangan ada lagi aksi kejutan oleh serangkaian insiden berdarah yang mengatasnamakan agama ini.

“Islam adalah agama yang penuh dengan kelembutan dan belas kasih. Islam rahmatan lil alamin,” kata Willy lagi.

Lebih jauh, Willy menuturkan meski sama-sama berjubah dan berjenggot, akan tetapi panutan dalam beragama adalah Nabi Muhammad SAW yang lembut, rendah hati, dan penuh belas kasih. Bukan Abu Jahal atau Abu Lahab yang licik, sombong, dan penuh amarah.

“Beratnya menjadi muslim seperti yang dikatakan rasul: “Muslim ialah orang yang menyelamatkan orang lain dari gangguan lidah dan tangannya.”
Masih suka memfitnah? Bergunjing? Menyakiti (bahkan membunuh) orang lain dengan lidah dan tanganmu? Muslimkah engkau?,” pungkasnya.

 

Pos terkait