Depok – Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sudah final, hal tersebut yang disampaikan, Ustad Haikal Hasan Baras saat Khotib berceramah di Masjid Nurat Taqwa Tanah Baru, Beji, Depok, seogyanya, seruan nya di depan para umat yang hadir, sejatinya menghimbau agar menolak segala bentuk upaya apapun yang bisa memecah belah antara umat, apalagi dengan aparatur negara khususnya kepada TNI/Polri.
Sosok yang akrab disapa Babe Haekal ini juga menegaskan, bahwa Indonesia tidak mudah dijajah, apalagi bila para tokoh, pemuka dan pimpinan agama bersatu.
“Tetapi akhirnya, terjadi penghianatan, betul apa yang dikatakan bung Karno pada waktu itu, aku lebih mudah karna melawan penjajah, tapi nanti generasi akan lebih susah karna melawan penghianat-penghianat yang ada pada bangsa sendiri,” ujarnya, seperti yang dikutip dari ceramahnya yang berlangsung di Masjid Nurat Taqwa, Depok, Jumat (18/02/2022).
Beliau juga mengatakan, bahwa TNI/Polri harus senantiasa menjaga, dan umat diminta harus mengikuti dan jangan sampai terjadi gesekan, sebab harus bisa bersama-sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa dan negara.
“Lihatlah apa yang dicengkeram burung Garuda kita, yang dicengkram disana adalah Bhineka Tunggal Ika,” jelasnya lagi.
Perihal pidato tersebut, Ustadz Haekal juga mengingatkan kisah perjuangan Bung Karno saat persiapan kemerdekaan Republik Indonesia dulu, “Inilah ayat yang pernah dibacakan disidang PBB saat itu oleh Presiden Soekarno, ayat ini harus kita ngengam, ayat ini adalah ayat Bhineka Tunggal Ika. Yah! Berbeda-beda tapi wajib tetap bersatu, itulah kokohnya kita, Insyaallah,” paparnya.
“Allah Subhanahu wa ta’ala, menciptakan Indonesia dari Aceh sampai Papua, ada 714 suku dan ada 6 agama ada 17 ribu pulau semua atas Ridha Allah, untuk saling kenal bukan saling fitnah bukan saling adu domba bukan untuk saling nyinyir tapi untuk saling menutupi aib, saling menutupi kesalahan, bukan saling umbar, bukan saling gaduh yang membuat rakyat semakin binggung, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan segala tokoh nya, TNI nya, Polri nya, jajarannya, esekutifnya, legislatif, dan yudikatifnya,” tegasnya.