Jakarta – Dilansir MalangNetwork.com dari kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP yang diunggah pada 5 November 2023, Tjipta Lesmana angkat bicara mengenai politik dinasti dan diktator.
“Kalau diktator misalnya Myanmar, misalnya Pak Harto,” ucap Tjipta Lesmana.
Kemudian Tjipta Lesmana menjelaskan tentang makna politik dinasti menurutnya.
“Jadi dipelihara pelan-pelan secara sistematis, anaknya, keponakan dipelihara terus sampai jadi, digulirkan, itu politik dinasti,” jelas Tjipta Lesmana.
Ia mengatakan bahwa kurang lebih dengan majunya Gibran sebagai cawapres adalah politik dinasti.
Di sisi lain, pengertian politik dinasti ini bisa juga diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang dan masih terikat dalam hubungan keluarga.
Politik dinasti ini biasanya lebih identik dengan kerajaan, yang kekuasaannya diwariskan secara turun-temurun dari ayah ke anak.
Tak hanya itu, Wali Kota Medan yang merupakan ipar dari Gibran, serta Kaesang pun juga disebutkan dalam penjelasannya mengenai politik dinasti tersebut.
“Saya kan pengamat politik sudah 40 tahun pak, di seluruh dunia tidak pernah terjadi pak, orang baru jadi anggota partai besok langsung jadi ketua umum partai,” tambah Tjipta Lesmana.
Hal tersebut ia ungkapkan karena merasa aneh dengan Kaesang, yang diketahui baru masuk menjadi anggota partai dan baru menerima KTA, besoknya sudah diangkat menjadi ketum.
Menurutnya, boleh saja jika orang tua menginginkan anaknya untuk terjun menduduki sebuah jabatan. Namun, semua itu harus dilakukan pelan-pelan dan harus belajar dulu.
“Ditengah-tengah isu politik dinasti dan isu politik lainnya pada Pemilu 2024 kali ini, sebagai anak bangsa yang juga pernah di bagian konstitusi MPR, saya mengajak kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kondusivitas dan keamanan agar berjalan dengan baik dan kita tetap bersatu agar Pemilu dapat berjalan denga naman dan lancar guna mendukung jalannya pembangunan.” pungkasnya.