BBM Meroket & Rupiah Keok, Jari 98 Minta Jokowi Copot Menteri BUMN, Dirut Pertamina & Menkeu

Jakarta – Kenaikan harga BBM diprediksi akan berpeluang terjadi kembali. Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indoensia 98 (Jari 98) Willy Prakarsa pun mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot jabatan anak buahnya yakni Menteri BUMN Rini Soemarno sekaligus Dirut Pertamina.

“Presiden Jokowi harus tegas copot Menteri BUMN dan Dirut Pertamina,” tegas Willy, Senin (2/7/2018).

Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) kembali merilis harga baru jenis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang berlaku mulai Minggu, 1 Juli 2018 hari ini. Jenis BBM yang mengalami kenaikan harga salah satunya Pertamax.

Berdasarkan daftar harga terbaru yang dirilis Pertamina, harga Pertamax di wilayah Pulau Jawa dan Bali yang sebelumnya Rp8.900 per liter naik Rp600 menjadi Rp9.500 per liternya. Harga Pertamax Rp9.500 per liter juga ditetapkan untuk wilayah NTB, NTT, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu. Sementara untuk Provinsi Riau, Pertamax naik menjadi Rp9.900 per liter.

Ada pun di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Papua dan Papua Barat, Pertamax menjadi seharga Rp9.700 per liter.

Harga Pertamax Turbo di Provinsi Jakarta, Banten, Jabar juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.100 per liter. Sementara itu, di wilayah Jateng, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali Pertamax Turbo menjadi seharga Rp11.150 per liter.

Informasi mengenai daftar harga terbaru BBM non-subsidi per 1 Juli 2018 ini dapat dilihat melalui laman resmi Pertamina. Selain Pertamax dan Pertamax Turbo, harga BBM jenis Dexlite dan Pertamina Dex serta solar dan minyak tanah non-subsidi juga mengalami perubahan di beberapa wilayah.

“Kalau naik terus, rakyat bisa makin susah. Lapangan kerja untuk rakyat saja belum terpenuhi, ini malah BBM naik lagi,” ujar Willy.

Selain itu, Willy juga mendesak Jokowi mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani lantaran lemahnya rupiah atas dolar yang belakangan ini terjadi.

“Atau tambah personil wantimpres ahli ekonomi untuk mengawasi kinerja Menkeu dan Menteri BUMN di balik kenaikan Harga BBM,” tuturnya.

Jari 98 pun meminta Presiden Jokowi dan jajaran tidak terlena dalam euforia politik Pilkada 2018 namun menelisik pelik persoalan yang saat ini sedang terjadi dan membebankan masyarakat.

“Kenaikan BBM dan lemahnya rupiah atas dolar perlu ketegasan Jokowi, jika perlu segera evaluasi kedua Menteri tersebut,” pungkasnya.

 

Pos terkait