Panglima LIB: Kelompok Garis Keras Radikal & Teroris Manfaatkan Internet untuk Cari Anggota Baru

Banten – Waspada dalam menggunakan internet menjadi perhatian khusus saat ini. Pasalnya, teroris saat ini melakukan perektrutan anggota melalui jaringan internet atau media.

Teroris menarget semua kalangan untuk dijadikan anggota. Bahkan santri pun ikut disasar menjadi korbannya.

Bacaan Lainnya

“Kemajuan jaman dan teknologi serba canggih telah memberikan manfaat buat generasi muda khususnya para santri yang mondok. Namun, ada kelompok garis keras radikal terorisme menyalahgunakan kecanggian teknologi tersebut,” ungkap Panglima Laskar Islam Banten (LIB) Ichsan Nugroho.

Hal itu disampaikannya saat pemberian santunan secara simbolis kepada Pengurus Yayasan Pondok Pesantren An Nurullah, Angsana Kec Cisoka Kab Tangerang, di Sekretariat LIB Jl Raya Binong Curug Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/7/2018).

“Sekarang teroris bisa merektrut melalui internet. Jaringan teroris sudah global. Mereka sebagai penghancur agama. Ini yang dikhawatirkan sekarang. Apalagi, remaja dibilang gaptek kalau tidak punya ponsel,” katanya.

Maka itu, Ichsan berpesan bahwa keluarga maupun tenaga pendidik dilingkungan pesantren sangat berperan dan vital dalam menangkal dan membentengi masuknya paham radikalisme. Dalam hal ini, orang tua memegang peranan penting untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya, sehingga tidak terjerumus dalam pergaulan negatif sekaligus bisa membentengi anak dari pemahaman agama yang sempit dan radikal.

“Keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat dan negara. Kalau keluarga kuat, maka masyarakat dan negara kuat. Kalau sehat, maka jadi sehat pula. Maka, kunci untuk menangkal dan membentengi anak dari paham radikal harus dimulai dari keluarga dilanjutkan ke lingkungan sekitarnya,” sebutnya.

Ichsan melanjutkan di tengah era global sekarang ini, pihaknya mengajak semua pihak untuk menyatukan keinginan dalam menjaga NKRI dari berbagai tantangan yang dihadapi saat ini. Beredarnya berita-berita yang tidak sesuai fakta sangat dikhawatirkan apalagi memasuki musim politik tahun ini.

“Kita jangan cepat terpengaruh dengan isu-isu memecah belah kebersamaan yang telah kita yakini berdasarkan Pancasila. Hoax semakin merajalela di tahun politik ini. Waspadai kelompok-kelompok yang haus ingin berkuasa dengan menghalalkan segala cara,” tandasnya.

 

Pos terkait