JAKARTA – Jokowi-Ma’ruf disebut-sebut sebagai pasangan yang tepat yakni perpaduan ulama dan umaro untuk mengukuhkan persatuan.
“Jokowi Kyai Maruf Amin adalah kalaborasi ulama dan umara dengan visi Indonesia maju,” ungkap Intelektual Muda NU Zuhairi Misrawi.
Hal itu mengemuka dalam deklarasi Jaringan Nasional Relawan Ir. Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin (JARNAS JOMIN) di Gedung Joeang 45 Menteng Jakpus, Kamis (11/10/2018).
Menurut dia, Indonesia maju adalah Indonesia yang berdaulat dalam politik dan tidak takut pada tekanan apapun. Dia mengakui bahwa saat Jokowi memimpin hal yang diperhatikan tidak hanya di pusat saja justru konsen pada pembangunan perbatasan.
“Kini semua perbatasan sudah lebih kinclong pembangunan infrastrukturnya,” kata dia.
Zuhairi menghimbau kepada seluruh relawan Jokowi untuk tetap membangun persahabatan kepada lawan politiknya meskipun beda pilihan.
“Kita tetap harus bersatu jangan terpecah belah. Pancasila dan gotong royong, itulah kunci nya,” ucap Zuhairi.
Ditempat yang sama, Direktur Relawan TKN KIK KH. Maman Imanukhaq berpesan agar para pendukung Jokowi untuk tidak ikut-ikutan menyebar hoaks, fitnah dan menyudutkan pihak sebelah.
“Kita bukan relawan kardus. Kita adalah orang yang mendukung untuk Indonesia maju. Relawan Jokowi tidak boleh melakukan hoaks dan fitnah,” jelasnya.
Meskipun baru-baru ini heboh dengan skandal terbongkarnya hoaks Ratna, kata dia, justru pihaknya memilih lebih fokus menangani bencana.
“Kami tidak fokus untuk menggoreng isu Ratna tapi fokus membangun Donggala,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Ketua Umum JOMIN Nanang Qosim menilai pembangunan dimasa Jokowi sangat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Kata dia, Jokowi telah membuka ruang bagi pemerataan rakyat dan fokus pembangunan dari pinggiran.
“Jokowi juga Presiden yang paling peduli dengan santri. Makanya dibentuklah hari santri. Jokowi juga sering sambangi ulama,” katanya.
Lebih jauh, Nanang Qosim mengatakan selama ini dia berharap ada kolaborasi antara umara dan ulama dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai sebuah ikhtiar agar Indonesia penuh dengan rahmat maju dan berkeadilan.
“Selama ini Jokowi banyak menorehkan prestasi dan pencapaian Indonesia, pembangunan mulai merata dengan mendahulukan pembangunan di daerah terluar terdalam dan tertinggal,” tukas Nanang Qosim.