JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memasuki massa 4 tahun, dalam konteks tahun genap memegang tampuk kekuasaan ini pula banyak hal telah dilakukan petahana tersebut.
Di antaranya merebut kembali sumber daya alam Indonesia yang sempat berada di tangan pihak asing.
Seperti PT. Freeport Indonesia yang semenjak tahun 1967 berada ditangan asing kini telah diambil alih oleh Indonesia. Kemudian Blok minyak dan gas (migas) Sanga-Sanga di Kalimantan berhasil diambil alih pengelolaannya oleh Pertamina Agustus 2018 lalu.
“Setelah 50 tahun dimiliki pihak asing, Indonesia akhirnya menguasai 51 persen saham Freeport. Negosiasi panjang demi anak-anak negeri. Di Riau ada juga Blok Rokan dan Kaltim Blok Mahakam, ini jadi kado rakyat di 4 tahun Jokowi,” terang Koordinator Gerakan Rakyat Selamatkan Indonesia (GRSI), Reinhard Calvin saat konferensi pers, di Omah Kopi Gedung Joeang 45 Menteng Jakarta, Senin (22/10/2018).
Lebih lanjut, Reinhard menyakini bahwa rakyat cukup puas di bawah 4 tahun Presiden Jokowi memimpin Indonesia. Katanya, Jokowi berhasil membuat tonggak kemajuan Indonesia. Pemerintahan Jokowi dinilai cukup berhasil menciptakan pondasi pembangunan demi kesejahteraan Indonesia.
“Hasilnya yang kita rasakan di berbagai daerah untuk menghilangkan disparitas antardaerah melalui infrastruktur, lapangan terbang, pelabuhan, perbaikan bidang pendidikan, kesehatan, KIP, KIS, itu merupakan dasar-dasar yang bisa menjadi landasan ke depan,” jelas dia.
Dia melanjutkan bahwa salah satu capaian Jokowi tidak hanya berfokus untuk Jawa saja melainkan untuk Indonesia secara keseluruhan. Jokowi, menurutnya, telah menekankan pemerataan pembangunan.
“Sebagai rakyat, kami melihat bahwa Presiden Jokowi memang manusia biasa. Tapi ia menularkan budaya yang belum menjadi kebiasaan banyak pejabat, bagaimana merakyat memimpin tanpa sekat. Infrastruktur merata dan bukti nyata ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan ini akan jadi pondasi yang sangat kuat bagi perekonomian Indonesia kedepan,” jelasnya.
Lebih jauh, Reinhard menuturkan pihaknya berkomitmen mengawal pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, tanpa mengabaikan aspek pembangunan sumber daya manusia. Dia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga soliditas persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
“Indonesia kini menghadapi bencana politik yang cukup mengkhawatirkan. Kami sangat sayangkan jika sesama anak bangsa sendiri menjadi saling caci maki, fitnah dan ujaran kebencian,” tambah dia.
“Kami minta juga agar tidak memainkan isu SARA dan menyebar berita hoaks di tahun politik kali ini,” tandasnya.