JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan memajukan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, sebagai calon Kapolri pengganti Idham Azis yang akan pensiun.
Boy Rafli akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI jika benar-benar menjadi pilihan Presiden Jokowi untuk memimpin Korps Bhayangkara tersebut.
Menanggapi isu yang beredar tersebut,
Ketua Umum GPMI DKI Jakarta H Syarief Hidayatulloh angkat bicara. Dia menilai sosok Boy Rafly yang dikenal adem, dan tenang itu layak sebagai pengganti Idham Azis.
“Meski penentuan nama calon Kapolri itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi, dan Boy Rafly adalah sosok yang tepat sebagai Kapolri untuk situasi saat ini. Insya Allah Boy Rafly,” ungkap Syarief, hari ini.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan sosok Kapolri yang humanis, benar-benar ‘melindungi dan mengayomi’ masyarakat.
“Siapapun nantinya yang diberi amanah menjadi Kapolri hendaknya bisa lebih mengedepankan upaya ‘melindungi dan mengayomi’ masyarakat,” ujarnya.
Syarief kembali menyebutkan, penentuan nama calon Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Tentu kita mengapresiasi apa yang akan menjadi keputusan presiden dalam memilih pengganti Kapolri. Itu hak prerogatif presiden yang diatur konstitusi kita. Jikapun Kapolrinya Boy Rafly, semua pihak harus ikut mendukungnya,” pungkasnya.