Loncat ke konten
Menu Mobile
Inilahaceh.com
Kabar dari Serambi Makkah
  • News
  • Politik
  • Hukum
Konten Spesial
Tagline Baru Diapresiasi IPW, Jadi Momentum Perbaikan Citra dan Kinerja Polri Edi Hasibuan: Polri Mampu Jawab Tantangan Era Prabowo Robot Operasional Polri, Upaya Kurangi Risiko Anggota di Lapangan Di HUT Bhayangkara, Buruh dan Polri Perkuat Hubungan Harmonis Apresiasi Rumah Politik untuk Polri: Bhayangkara 79 Tampilkan Inovasi yang Mendekatkan
Beranda News Saring Sebelum Sharing, Jangan Termakan Provokasi Media Abal-abal

Saring Sebelum Sharing, Jangan Termakan Provokasi Media Abal-abal

Gambar Gravatar
superadmin
29 Mei 2021 - 08:42 WIB130 Dilihat

Tumbuhnya dunia digital Indonesia tidak selamanya membawa angin segar. Banyak para pengguna mencari celah untuk meraup keuntungan menggunakan pelbagai cara. Salah satunya membuat media online dan menyebarkan informasi berbau provokasi hingga kabar bohong dan bikin gerah pemerintah.

Kondisi ini ternyata menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Jokowi meminta media online tak memiliki kredibilitas alias abal-abal, mendapat hukuman tegas. Sebab, selama ini dianggap membuat resah dengan berbagai kabar tidak jelas.

Bacaan Lainnya
  • Ketua PBNU Tetap Serukan Akhlak Mulia & Jangan Terprovokasi Sikapi Kontroversi Gus Fuad
  • Sambangi Kementrian Komdigi, Massa Koman : Kurawal Foundation & Veronica Koman Antek Asing, Akun Provokator Harus Ditertibkan!
  • Soal Penangkapan Pelaku Pembakaran Kandang, Koornas LPN : Tetap Bijak, Jangan Mudah Terprovokasi

Data yang dimiliki Presiden Jokowi, Indonesia terdapat 132 juta pengguna internet aktif. Dari jumlah itu, ada 129 juta memiliki akun media sosial aktif.

Isu paling anyar dan bikin geram, terkait kabar Tes Wawasan Kebangsaan di KPK. Namun, kabar itu telah dibantah Jokowi dan menyebut bahwa tes tersebut bukan menjadi tolak ukur untuk memberhentikan pegawai KPK.

Media online saat ini banyak memasang judul provokatif dan tidak sesuai dengan konteks pernyataan narasumber dan hanya mengejar rating tapnpa berfikir dampak kedepanya

Pemerintah memang serius menindak media online abal-abal. Menkominfo Rudiantara memastikan langsung menjalankan instruksi dari Presiden Joko Widodo terkait evaluasi terhadap media online yang kerap memproduksi berita bohong dan menyebarkan kebencian. Rudiantara akan menggandeng Dewan Pers untuk menjalankan perintah Presiden tersebut.

Rudiantara menjelaskan media online abal-abal di Tanah Air sangat menjamur. Dia memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan ribu. Sementara, media online di Indonesia yang benar-benar bekerja sesuai kaidah jurnalistik tak lebih dari 500.

Dia mengatakan, pada bulan Januari akan ada keputusan dari hasil koordinasi dengan Dewan Pers. Untuk itu, dia tak mau berandai-andai tindakan apa yang akan diambil oleh pemerintah terhadap media online penyebar kebencian.

Post Views: 130
#HoaxMediaProvokasiSaring sebelum Sharing
Sebarkan

Navigasi pos

Pos sebelumnya Kunjungan Tim Supervisi Divisi Pemasyarakatan, Evaluasi Rehabilitasi di Lapas Cilegon-Serang-Tangerang
Pos berikutnya Bantah IPW Soal Baintelkam, Pengamat Intelijen : Kinerja Sesuai Porsi, Tak Perlu Evaluasi

Pos terkait

  • Tagline Baru Diapresiasi IPW, Jadi Momentum Perbaikan Citra dan Kinerja Polri

  • Robot Dog hingga Tank Pintar, Habib Syakur: Polri Menjawab Tantangan Kriminalitas Modern

  • Langkah Awal Menuju Kepolisian Berbasis AI dan Robotika

  • Ketua DPD RI Dukung Polri Bertransformasi Menuju Modernitas di Momen HUT Bhayangkara ke-79

  • Di HUT Bhayangkara ke-79, Bahlil Soroti Komitmen Polri di Papua Barat

  • Jelang HUT Bhayangkara, Lemkapi Ingatkan Pentingnya Respons Cepat Aduan Publik

Paling Hits

  • Pakar Hukum: Kasus Penembakan Polisi di …
  • Akademisi Dukung Proses Hukum TNI Penemb…
  • Jelang HUT Bhayangkara, Lemkapi Ingatkan…
  • Polri Lantik 593 Bakomsus untuk Perkuat …
  • Dari Pinang Papua ke Seragam Polri: Brip…
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
WWW.INILAHACEH.COM 2024
Go to mobile version