JAKARTA – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) menanggapi munculnya wacana pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena belum adanya tersangka hingga hari ke-14 kematian Brigadir J.
Ketua Presidium JARI 98 Willy Prakarsa menuding ada pihak yang menunggangi isu tersebut untuk mempolitisasi dan menggiring narasi pencopotan Kapolri.
“Ada yang berusaha mempolitisasi isu pencopotan Kapolri. Isunya jadi melebar dan liar, kami yakin ada penumpang gelapnya,” tegas Willy Prakarsa, hari ini.
Menurutnya, Presiden Jokowi memiliki hak preogratif penuh untuk mengangkat Menteri dan mencopotnya begitu pula dengan Panglima TNI dan Kapolri.
Sementara itu, soal instruksi Presiden kepada Kapolri agar mengusut tuntas kasus penembakan langsung direspon cepat. Ia menyakini tim khusus yang sudah dibentuk digawangi Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono akan bekerja maksimal mengurai fakta yang sebenarnya.
“Kita tunggu saja hasilnya, nanti juga akan dipublikasikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri beserta jajaran. Publik juga tidak bodoh dan tak mudah terprovokasi dengan isu yang digaungkan tersebut,” tuturnya.
Sebab, kata dia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu adalah sosok yang humanisme tapi tegas, dan sukses dalam menjalankan kewajibannya serta melaksanakan UU Polri Nomor 2 Tahun 2002.
“Kami yakin Kapolri akan tuntaskan kasus ini, tidak ada yang ditutup-tutupi. JARI 98 akan beri support dan motivasi penuh kepada Kapolri dan tim khusus yang tengah bekerja,” sebutnya.
Dia kembali mengingatkan agar publik tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mencari kesempatan dalam kesempitan disaat tim khusus berjuang keras mengurai kasus Duren Tiga menjadi terang benderang.
“Kapolri cepat mendengarkan aspirasi masyarakat, kemarin sudah langsung nonaktifkan Kadiv Propam, disusul Karo Paminal dan Kapolres Jaksel. Jadi kami yakin Kapolri bisa tuntaskan dengan cepat, terang dan terbuka,” pungkasnya.