JAKARTA – Kelompok massa tergabung dalam Satgas Pemburu Koruptor kembali menggelar aksi Jumat Keramat didepan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Dalam aksinya kali ini, para aktivis melakukan aksi teatrikal Kuda Lumping dengan memakai pecut sebagai simbol agar KPK bekerja cepat menuntaskan kasus Formula E ini berujung penetapan tersangka.
“Kita pecut para pimpinan KPK agar bisa percepat proses penuntasan kasus korupsi Formula E ini. Jangan sampai KPK terlena, dan segera progres lakukan gelar perkara naikkan ke tahap penyidikan,” tegas Koordinator Aksi Ali Ibrahim.
“Lukas Enembe, Hakim MA saja bisa tersangka, kenapa KPK tak berani tetapkan tersangka kasus Formula E,” ujarnya lagi.
Menurutnya, lembaga antirasuah harus bisa menjelaskan ke publik secara terang benderang bahwa pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan belakangan ini adalah murni penegakan hukum.
“Banyak para pembela-pembelanya yang giring opini sesat bahwa pemeriksaan Anies adalah politis untuk jegal Anies. KPK harus bisa sampaikan bahwa itu murni penegakan hukum,” ucapnya.
Kata dia, Gubernur Anies Baswedan merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam pusaran dugaan mega korupsi Formula E. Menurutnya, Anies harus jujur dan menerangkan secara terbuka terkait masalah ini kepada publik secara transparan.
“Kita tetap mengatakan bahwa Gubernur Anies Baswedan adalah pihak yang paling bertanggungjawab. Adanya penyelewengan anggaran itu harus di usut tuntas,” katanya.
Dia mengapresiasi adanya dukungan dari berbagai pihak yang mendukung KPK untuk segera menuntaskan kasus Formula E. Sehingga pihaknya optimis dengan langkah KPK dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi Formula E.
“Publik mendukung agar skandal konspirasi kasus Formula E ini bisa dibongkar kotak pandoranya. KPK jangan takut, tak perlu juga sungkan-sungkan. Kalau Hakim Agung di MA saja bisa ditangkap, masak dengan yang beginian saja takut,” jelasnya.
Tak hanya di Gedung KPK, massa juga menyambangi Kantor Bank DKI. Pihaknya mendesak agar pihak Bank DKI bisa dipanggil dan diperiksa oleh penyidik KPK untuk memperjelas soal penyimpangan dugaan anggaran tersebut. Sebab, Anies sudah memberikan keterangan pada KPK.
“Setiap kasus korupsi adalah sebuah tindakan kejahatan yang harus di bumi hanguskan dari negeri ini. Kami menaruh harapan besar kepada KPK untuk segera menuntaskan seluruh perkara korupsi Formula E dengan memanggil pihak terkait khususnya Bank DKI,” katanya.
Selanjutnya, kantor BPK Provinsi DKI juga tak luput dari sasaran para pendemo. Massa yang melakukan aksi di hari sakral ‘Jumat Keramat’ yang menjadi momok para koruptor di negeri ini itu mendesak BPK P proaktif mensupport data kasus Formula E secara transparan dan jelas. Agar status kasusnya bisa naik ketahap penyidikan.
“Hambalang mangkrak, apakah kasus Formula E akan mengalami hal yang sama. Bisa jadi catatan buruk terhadap penegakan supremasi hukum di lembaga super body KPK. Peran BPK disini juga sangat penting agar bekerja cepat, transparan dalam proses audit investigatif dan laporkan secara resmi ke publik jika ada kejanggalan,” pungkasnya.