Lewat Pertunjukan Teater Musikal, BEM UI Kembali Kritik Kinerja Pemerintah

Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dari Departemen Aksi dan Propaganda kembali mengkritik kinerja pemerintahan Indonesia.

Namun, aksi kritikan kali ini disampaikan tidak dengan melakukan aksi demo di depan Istana Negara. Akan tetapi, mereka (BEM UI) sampaikan kritiknya dengan cara yang unik dan elegan, yakni menyampaikan kritik ke perintahan Indonesia lewat penampilan Teater Musikal, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada hari Sabtu (12/11/2022) malam.

Bacaan Lainnya

“Kenapa kami kepikiran untuk sampaikan kritikan lewat Teater Musikal. Sebab, media menyampaikan kritikan dengan lewat Teater Musikal ini dekat dengan masyarakat,” ungkap Project Officer Stage of Art UI 2022, Khatirah Salsabila, Sabtu (12/11/2022) malam.

Bahkan, Khatirah yang juga selaku anggota dari Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI membeberkan, bahwa dengan prodak seni ini, siapa saja bisa mengaksesnya, terutama pada pertunjukan Teater Musikal.

“Karena dengan menyampaikan kritik kepada pemerintahan Indonesia dengan cara yang unik ini, masyarakat siapa saja bisa mengakses. Meskipun orang-orang mengetahui bahawa pertunjukan Teater Musikal ini terkesan eksklusif, maka dari itu kami buka untuk umum secara gratis, agar semua masyarakat dapat melihat kritik yang kami sampaikan lewat Teater Musikal bertema ‘Ada Apa dengan Ibu Pertiwi?’,” pungkasnya.

Tak hanya itu saja, ia juga sebutkan, bahwa tujuan BEM UI membuat ini, agar masyarakat juga peka terkait isu-isu politik di Indonesia saat ini. Apalagi, ia akui, saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

“Jadi, kalau kami (BEM UI) sampaikan dengan hal yang unik, tentu saja kan lebih menarik dan tidak menoton,” ujar Khatirah Salsabila.

Sambung seorang mahasiswi Kesehatan Masyarakat UI ini menjelaskan, bahwa dari penampilan Tetaer Musikal dan pertunjukan seni lainnya seperti, stand up comedy, mural, musikalisai puisi, ada poin-poin isu politik yang dibawakan. Ia sebutkan ada lima (5) poin isu politik yang dibawakan dan sedang hangat saat ini.

“Yakni, Penggusuran Paksa, Represifitas Aparat, Pelanggaran HAM, Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan dan Menyempitnya Sipil di Ruang Digital,” jelasnya.

Bahkan dia sebutkan juga, soal kebebasan berpendapat juga menjadi poin isu politik yang di bahas atau dikritik melalui seni pertunjukan di acara Stage of Art UI 2022 ini.

Selain itu, ia juga menjelaskan, bahwa di acara tersebut, pihaknya juga membuka panggung rakyat. Di mana, masyrakat dipersilahkan untuk mengeluarkan pendapatnya tentang negara Indonesia atau kritiknya terhadap kinerja pemerintahan Indonesia melalui keratifitas kesenian mereka.

Selanjutnya, Khatirah Salsabila selaku Project Officer Stage of Art UI 2022 juga mengungkapkan harapan BEM UI. Di mana, mereka (BEM UI) berharap kritikan lewat seni pertunjukan ini sampai ke Pemerintahan Indonesia.

Alasannya, ia katakan, karena yang diundang dalam acara ini untuk mendengarkan kritikan mereka bukan masyarkat saja, melainkan orang nomor satu di Indonesia, yakni, Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, bahwa bukan Presiden saja yang diundang untuk mendengarkan kritikan kami lewat seni pertunjukan ini.

“Namun, dari pihak kementerian, juga pihak dinas-dinas kebudayaan serta orang-orang penting di Indonesia, yang tujuannya mendengarkan kritikan kami. Akan tetapi mirisnya mereka tidak hadir ke acara ini,” pungkasnya sambil tersenyum.

Bahkan, dia sebutkan, Kepala Negara Indonesia Presiden Joko Widodo yang telah mereka undang, juga tidak hadir ke acara mereka.

“Ya kan, soalnya kami kan tujuannya mengkritik pemerintah gitu kan, biar didengar juga kritikan kami kan. Katanya kan pengin didemo, sudah didemo tak ditemui. Ya kami (BEM UI) coba cara lain, seperti pertunjukan seni gitu, nggak juga ditemui juga, ya sudah,” katanya.

“Padahal kan ini acara kami buat menarik. Ya ketimbang dibilang katanya didemo itu buang-buang waktu, terus dikatakan demo itu merugikan orang lain. Namun dengan cara seni gini kan pastikan semua orang suka lah, dan dapat bisa dikatakan semua bisa menagkses, namun ternyata kenyataannya tidak hadir, ya udalah,” sambungnya.

Kemudian, ia juga berharap semoga para penonton yang hadir semoga ke depannya peka terhadap permasalahan-peramasalahan dan isu-isu politik di Indonesia ini.

Sebelumnya, pada satu tahun yang lalu dunia maya dihebohkan dengan salah satu unggahan di twitter yang menarik perhatian warganet.

Cuitan yang viral tersebut adalah Lip Service dan King Of Lip Service yang diunggah oleh akun twitter BEM UI.

Seperti diketahui, poster BEM UI terkait dengan Jokowi itu disampaikan BEM UI lewat akun Twitternya, @BEMUI_Official pada Sabtu (26/6/2021).

Dalam cuitannya, BEM UI mengunggah foto Jokowi yang sudah diedit dengan background gambar bibir lengkap dengan mahkota raja.

“JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE,” tulis BEM UI dalam caption unggah tersebut.

Pos terkait