Surabaya – Pemilu damai, Indonesia aman, terus diteriakkan saat acara yang dilaksanakan Forum Ulama dan Kyai Kampung Jawa Timur, di Jalan Perak Barat, Surabaya, Jumat (1/3) siang.
Acara bertema “Deklarasi Dukung Pemilu Damai, Tolak Hak Angket Demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta Keutuhan NKRI” ini dihadiri oleh puluhan ulama, kyai kampung dan santri di wilayah Jawa Timur.
Dalam kegiatan ini, Forum Ulama dan Kyai Kampung Jawa Timur tersebut menyampaikan agar semua pihak menghormati hasil pemilihan umum (pemilu) 2024. Ia menegaskan menolak adanya hak angket.
Isu adanya hak angket ini seakan digiring pihak tertentu untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Deklarasi ini kami lakukan karena kami melihat pilpres sudah selesai, tetapi ada situasi yang mendesak dan mengusik kedamaian,” terang Koordinator Forum Ulama dan Kyai Kampung Jawa Timur, KH Abdul Bari.
Ia bersama ulama dan kyai merasa tergerak karena melihat adanya penggiringan opini secara masiv, terstruktur, dan sistematis. Seolah-olah telah terjadi kecurangan pada pilpres 2024 dan menyalahkan Presiden Jokowi sebagai Presiden RI.
“Kami melihat ada sekelompok orang yang tidak puas dengan pemilu dan menggiring opini untuk memecah belah persatuan bangsa,” tuturnya.
Ia meminta, seluruh masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menghormati hasil pemilu. Penyelenggara pemilu sudah melaksanakan tugas dengan baik, bahkan tak sedikit yang sakit dan meninggal dunia usai bertugas melaksanakan pemilu.
“Kami berterima kasih pada penyelenggara pemilu dan aparatur negara atas suksesnya pesta demokrasi tahun ini,” terangnya.