Jakarta – Ribuan pelajar dan mahasiswa gabungan dari blok politik pelajar merdeka dan aliansi mahasiswa se-Jabodetabek kembali menggelar aksi unjuk rasa penolakan hak angket dan tolak pemakzulan Presiden Jokowi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3).
Anandea, salah satu perwakilan aliansi mahasiswa se-Jabodetabek mengatakan, pihaknya bersama blok politik pelajar merdeka datang ke Gedung DPR RI melakukan aksi penolakan hak angket dan tolak pemakzulan terhadap presiden.
“Hak angket ini adalah hanya gambling untuk memecah belah bangsa. Jadi kita sebagai generasi muda, generasi Z, generasi terpelajar yang terdidik harus mencontohkan yang terbaik. Apalagi ini menyangkut masa depan untuk generasi kita,” ujar Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu di lokasi unjuk rasa, Jumat (8/3).
Meski berada di tengah lautan massa kontra pemerintah, namun tak menyurutkan sejumlah pelajar dan mahasiswa yang ikut aksi penolakan hak angket dan pemakzulan Jokowi.
“Kami dari mahasiswa ataupun pelajar menginginkan teman-teman atau orang tua kami yang dewasa bisa mendidik dan membimbing kami agar mengetahui perjalanan politik tentang Pemilu yang bersih dan jujur tanpa adanya intimidasi atau tekanan dari pihak tertentu,” katanya.
Anandea berharap bahwa suara mahasiswa se-Jabodetabek dengan blok pelajar politik merdeka didengar oleh para orang tua agar mengajarkan politik yang bersih, terdidik, dan terhormat kepada anak-anak muda.
Ribuan pelajar dan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa membawa sejumlah alat peraga spanduk penolakan hak angket dan penolakan pemakzulan Jokowi. Spanduk itu juga dipasang di pagar depan Gedung DPR RI.
Sementara sebanyak 2.678 personil gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa tersebut.
“Dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang sudah kami lakukan, kami menghimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.