Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa enggan memberikan tanggapan terkait putusan sidang sengketa Pilpres 2024 yang tengah digugat kubu 01 dan 03 di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Saya tidak mau mengomentari soal keputusan MK, pastinya Prabowo-Gibran sebagai Pemenangnya,” tegas Willy, hari ini.
Menurutnya, kebiasaan yang terjadi adalah pihak yang kalah selalu melakukan perlawanan secara hukum dan membuat framing atau penggiringan opini seolah ada kecurangan Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM). Padahal, kata dia, 4 Menteri Presiden Jokowi sudah mematahkan tudingan mereka.
“Kubu yang kalah mengajukan gugatan ada kesan kurang puas dan untuk menutupi rasa malu kepada konstituennya masing-masing. Harusnya kalau peserta Capres yang kalah memiliki sikap negarawan yang baik dan masih punya urat malu,” tuturnya.
Willy menyarankan agar pihak yang kalah itu ikutan bergabung dan mendukung Prabowo-Gibran yang dipilih oleh 96,2 juta pemilihnya, notabene Rakyat Indonesia.
Namun, sebagai bagian dari Rakyat Indonesia, Willy menanyakan apakah Presiden terpilih Prabowo-Gibran akan mampu bertahan minimal 5 bulan pasca dilantik nanti 20 oktober 2024.
“Mengingat keadaan situasi saat ini sangat komplek, krusial dan urgent ekonomi ? Sebagai Pembina Jaringan Bersama Rakyat Indonesia untuk Gibran (JABRIG) yang ikut menangkan Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran di Tangerang Raya dan Provinsi Banten, chek dan lakukan investigasi aja ke lapangan bukan sekedar main klaim atas kemenangan,” jelasnya.
“Saya juga tanpa pamrih dan tidak gila jabatan namun ada beban moral buat rakyat Indonesia, mampukah bertahan minimal 5 bulan kedepan mensejahterakan rakyat Indonesia ? Jika mampu bertahan dalam waktu minimal 5 bulan maka saya dkk, JARI’98 dan JABRIG akan beri apresiasi acungkan 4 Ibu Jari (Jempol) buat Prabowo-Gibran. Kami akan kawal Program kerja beliau sampai selesai,” pungkasnya.