Bogor – Groundbreaking SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) yang terletak di Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) dilakukan hari ini. SMA yang digagas Polri dan Yayasan Kemala Bhayangkari ini adalah wujud peran serta dalam mendukung misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Polri mengambil peran untuk turut berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa. Belajar dari negara-negara seperti China dan India. Kedua negara tersebut, telah berhasil menekan angka kemiskinan dengan tiga upaya, salah satunya melalui pendidikan berkualitas untuk seluruh kalangan masyarakat,” ujar Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam acara groundbreaking SMA KTB di Gunungsindur, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Jumat (14/3/2025).
Komjen Dedi menekankan pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa, dan Presiden Prabowo menaruh perhatian besar pada kemajuan pendidikan di Tanah Air. Bahkan, lanjut Komjen Dedi, Pemerintah telah menetapkan program Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi di tiap kabupaten.
“Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa. Dalam misi Asta Cita Presiden RI, pembangunan SDM menjadi salah satu prioritas utama. Sejalan dengan visi tersebut, pemerintah telah menetapkan program pembangunan sekolah unggulan terintegrasi di setiap kabupaten, sebagai bagian dari strategi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar dia.
Dia menekankan kembali soal beasiswa penuh dan system rekrutmen berbasis need blind admission untuk siswa SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB). Polri menyebut seluruh anak Indonesia, dari latar belakang apapun memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dengan kurikulum terbaik.
“Seluruh siswa SMA KTB akan diberikan beasiswa penuh yang mencakup seluruh biaya pendidikan, termasuk biaya akademik, asrama, serta fasilitas pendukung lainnya. Dengan adanya beasiswa ini, diharapkan SMA KTB mampu memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh generasi penerus bangsa tanpa melihat latar belakang ekonomi,” ucap mantan Kadiv Humas Polri ini.
Acara groundbreaking ini dihadiri Kadivkum Polri, Kapuskeu Polri Waastamarena Polri, Dirtipidum Bareskrim Polri, Karo Penmas Divisi Humas Polri serta Ketua PP Yayasan Kemala Bhayangkari Martha Dedi Prasetyo. Hadir pula Dirjen Saintek Kementerian Dikti Sains dan Teknologi, Plt. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Founder Global Darussalam Academy Romahurmuziy (Gus Romy), Irjen (Purn) Sutrisno Yudhi Hermawan serta Pimpinan Yayasan Pendidikan Kader Bangsa (YPKB) Dirgayuza Setiawan dan tim.
Komjen Dedi mengatakan langkah nyata di bidang pendidikan diperlukan dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Sumber daya manusia Indonesia, lanjut Komjen Dedi, harus memiliki daya saing tingkat global.
Untuk memiliki bekal daya saing Tingkat global, salah satunya dengan mengenyam pendidikan di luar negeri. Komjen Dedi lalu mengutip data UNESCO tentang jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri jauh di bawah negara lain.
“Dengan dicanangkannya visi Indonesia Emas 2045, Indonesia harus mengambil langkah nyata dalam membangun sistem pendidikan yang lebih baik. Namun nyatanya, data UNESCO menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa indonesia yang menempuh pendidikan ke luar negeri masih jauh di bawah negara lain,” tutur dia.
“Kesenjangan ini harus segera dijembatani dengan mempersiapkan generasi penerus bangsa sejak dini melalui pendidikan yang berkualitas. Maka dari itu, sma ktb hadir sebagai salah satu solusi, untuk mempersiapkan penerus bangsa yang memiliki daya saing global,” lanjut Komjen Dedi.
Komjen Dedi mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengamanatkan, pentingnya pengembangan SDM unggul untuk menciptakan organisasi yang modern, adaptif dan berorientasi pada masyarakat; dan amanat tersebut tertuang dalam Grand Strategy Polri 2025-2045. Oleh sebab itu SMA KTB mempersiapkan generasi muda yang cakap literasi, kritis berpikir serta terampil menganalisis untuk mencari solusi dari permasalahan.
“SMA KTB akan menjadi boarding school kedua di Indonesia yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB), di mana kurikulum tersebut berfokus untuk meningkatkan tingkat literasi, kemampuan berpikir kritis serta keterampilan pemecahan masalah dengan berbasis pada penelitian. Kurikulum ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang nantinya bisa diterima di 100 universitas terbaik dunia, universitas unggulan dalam negeri dan sekolah kedinasan favorit di Indonesia,” terang Komjen Dedi.