Dari Bioskop ke Gerakan Nasional: Forum Genre Indonesia Lawan Perundungan

Jakarta – Pada Selasa, 25 November 2025, Forum Genre Indonesia secara resmi mendeklarasikan Gerakan Lawan Bullying sebagai bentuk perlawanan nasional terhadap segala praktik perundungan yang masih marak terjadi di lingkungan pendidikan, dunia kerja, hingga ruang digital. Deklarasi tersebut digagas sebagai gerakan kolektif orang muda untuk menciptakan ruang tumbuh yang aman, sehat, dan berdaya di Indonesia.

Acara berlangsung di Bioskop XXI Agora Mall, Jakarta Pusat, dan dihadiri oleh 32 organisasi serta komunitas orang muda dari berbagai sektor. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemutaran film, diskusi partisipatif, hingga penandatanganan Deklarasi Lawan Bullying. Suasana penuh energi kolaboratif tampak sepanjang acara, terutama saat para penyintas membagikan kisah nyata yang mengingatkan bahwa bullying bukan sekadar gurauan, melainkan bentuk kekerasan yang dapat menghancurkan masa depan seseorang.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, hadir memberikan dukungan penuh. Ia menegaskan pentingnya ruang aman bagi generasi muda.
“Bullying harus dihentikan bersama. Kita memerlukan ruang aman bagi generasi muda untuk bermimpi dan berkembang. Saya mengapresiasi langkah Genre Indonesia yang menggandeng banyak organisasi pemuda untuk bergerak bersama. Ini bukan sekadar kampanye, tetapi aksi nyata menyelamatkan masa depan anak muda Indonesia,” ujar Menteri Wihaji.

Ketua Umum Forum Genre Indonesia, I Putu Arya Aditia Utama, menyampaikan bahwa deklarasi ini merupakan panggilan keberanian dari orang muda Indonesia.
“Bullying tidak boleh lagi dianggap wajar. Gerakan ini adalah suara kolektif orang muda. Kami ingin lingkungan di mana setiap orang dihargai, didengar, dan dilindungi. Kolaborasi lintas organisasi dan komunitas membuat perjuangan ini lebih kuat dan berkelanjutan,” ucap Arya.

Kegiatan ini turut dihadiri tokoh-tokoh publik yang kisahnya berkaitan dengan isu perundungan, termasuk David Ozora—yang menjadi inspirasi film *Ozora*—bersama sutradara Anggy Umbara, serta para pemain Muzaki Ramdhan dan Anisa Kailla. Mereka hadir bukan hanya sebagai tamu, tetapi sebagai suara keberanian untuk melawan bullying di kehidupan nyata.

Sutradara Anggy Umbara menegaskan bahwa isu bullying tidak boleh diabaikan.
“Cerita David bukan hanya film, ini kenyataan yang dihadapi banyak anak muda. Kalau kita diam, pelaku akan terus merasa benar. Ayo bersuara, saling jaga, dan jangan biarkan bullying merusak masa depan teman-teman kita,” tegasnya.

Melalui deklarasi ini, Gerakan Lawan Bullying diharapkan menjadi pintu kolaborasi yang lebih luas, mencakup edukasi publik, kampanye anti-bullying di sekolah dan kampus, serta advokasi kebijakan yang berpihak pada keselamatan psikososial generasi muda di seluruh Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *