Budi Dituding Terkait Mafia Judi Online, JARI 98: Budi Arie Diserang Fitnah Murahan, Laporkan Pelaku Framing!

Jakarta – Nama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi kembali mencuat dalam sidang kasus suap situs judi online (judol) yang digelar Rabu (14/5/2025). Meski tak menjadi terdakwa, keterkaitannya dalam kasus ini terus menjadi sorotan publik.

Willy Prakarsa, Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI ’98), membela Budi Arie dengan menyebut bahwa menteri tersebut terus menjadi korban fitnah terkait isu judol.

Bacaan Lainnya

“Saya yakin Budi Arie orang baik. Justru saya mendorong beliau untuk melaporkan pelaku framing ke polisi. Ini isu murahan yang sengaja dipelihara,” tegas Willy.

Seruan Ungkap Dalang Mafia Judol

Willy mendesak Budi Arie untuk membongkar jaringan mafia judol yang diduga memiliki koneksi kuat, termasuk di Kamboja.

“Barangkali Budi Arie tahu siapa pemain besar di balik judol ini. Ini juga terkait kasus pengambilan ginjal paksa—perbuatan biadab! Kalau diungkap, beliau akan jadi pahlawan bagi Republik,” ujarnya.

Ia juga menyayangkan serangan terus-menerus terhadap Budi Arie dan keluarganya.

“Kasihan beliau dan keluarga. Lebih baik ungkap semua kebenaran. Gusti Allah mboten sare (Tuhan tidak tidur),” tambah Willy, mengutip keyakinan Budi Arie.

Budi Arie: ‘Ini Lagu Lama, Kaset Rusak’

Budi Arie sendiri menanggapi isu yang terus mendera dirinya dengan istilah “lagu lama, kaset rusak”. Ia meyakini bahwa kebenaran akan terungkap dengan sendirinya. “Saya percaya Tuhan tidak pernah tidur. Ini upaya-upaya lama yang terus diulang,” ujarnya.

Keterangan Terdakwa: ‘Budi Arie Tak Tahu Aliran Dana Judol’

Di sisi lain, Zulkarnaen Apriliantony alias Tony, terdakwa dalam kasus judol, membantah keterlibatan Budi Arie.

“Budi Arie sama sekali tidak menerima atau mengetahui aliran dana judol di Kemenkominfo saat ia menjabat,” tegas Tony di persidangan.

Tony bahkan bersedia bertanggung jawab penuh atas pernyataannya itu.

“Saya siap menjamin, tidak ada keterkaitan Pak Budi Arie dalam aliran dana ilegal ini,” tandasnya.

Panggilan untuk Transparansi dan Hukum yang Tegas

Kasus ini kembali memantik pertanyaan tentang siapa dalang sebenarnya di balik mafia judol. Publik menunggu langkah tegas aparat hukum untuk mengungkap seluruh jaringan, termasuk kemungkinan keterlibatan pejabat atau pihak berpengaruh.

Sementara itu, Budi Arie didorong untuk mengambil langkah hukum melawan pihak-pihak yang diduga memfitnahnya.

“Jangan biarkan framing liar merusak reputasi. Laporkan dan ungkap kebenaran,” pungkas Willy.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *