Bekasi – Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bekasi melakukan audiensi dengan Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto Tjahyono, sebagai bentuk langkah dialogis di tengah maraknya aksi unjuk rasa yang belakangan berlangsung anarkis di berbagai daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Cabang GMKI Bekasi, Gerald Aritonang, menyampaikan sejumlah aspirasi yang dinilai penting untuk mendapat perhatian pemerintah daerah. Salah satu isu utama yang diangkat adalah minimnya ketersediaan guru agama Kristen di tingkat SD dan SMP di Kota Bekasi.
“Selama ini banyak keluhan datang dari siswa maupun orang tua terkait keterbatasan guru agama Kristen di sekolah-sekolah negeri. Karena itu kami mendorong Pemkot Bekasi untuk segera menambah formasi guru agama Kristen agar kebutuhan pendidikan anak-anak dapat terpenuhi dengan baik,” ungkap Gerald, Minggu (7/9).
Selain menyampaikan aspirasi pendidikan, GMKI Bekasi juga menekankan pentingnya menjaga ruang demokrasi yang sehat. Gerald menegaskan bahwa unjuk rasa adalah hak konstitusional warga negara yang dijamin undang-undang. Namun, ia mengingatkan agar setiap aksi tetap dilakukan dengan cara-cara yang menghormati hak warga lainnya. “Kebebasan menyampaikan pendapat jangan sampai justru merugikan masyarakat luas,” tambahnya.
Di sisi lain, GMKI Bekasi juga tengah mempersiapkan perayaan Dies Natalis ke-14 yang jatuh pada 11 September 2025. Dengan mempertimbangkan situasi sosial dan keamanan, puncak perayaan tahun ini akan digelar bersamaan dengan Konferensi Cabang VI GMKI Bekasi pada akhir September mendatang.
“Kiranya Sang Kepala Gerakan selalu memberkati setiap langkah perjuangan dan pelayanan GMKI,” tutup Gerald.