Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta angkat suara perihal manuver Gubernur Papua Lukas Enembe yang menyatakan dengan tegas mendukung Daerah Otonomi Baru (DOB) Pemekaran Papua.
Akibat dukungan pemekaran wilayah di Papua bahkan menjadi tujuh Provinsi oleh Lukas Enembe tersebut langsung dikritisi mantan Tahanan Politik Papua, Ambrosius Mulait. Dia juga mengecap Lukas Enembe pengkhianat.
Stanislaus berpesan kepada Lukas Enembe agar tidak perlu takut dicap pengkhianat karena keputusan mendukung DOB itu untuk kepentingan masyarakat Papua.
“Justru ini risiko bagi pemimpin. Yang menyatakan pengkhianat tersebut yang tidak berorientasi pada kepentingan masyarakat,” tegas Stanislaus di Jakarta, Rabu, 22 Juni 2022.
Menurut Stanislaus, sebagai Gubernur harusnya mendukung kepentingan masyarakat dan program Pemerintah khususnya Pemekaran Papua.
“Terkait adanya tuduhan, itu adalah bentuk tekanan dari kelompok anti NKRI. Gubernur sudah tepat bersikap mendukung DOB,” ujar Stanislaus.
Terkait beredarnya surat himbau Lukas Enembe yang meminta agar seluruh Pangkopad TPNPB dan OPM menurunkan senjata dan bergabung dengan NKRI, Stanislaus menyambut positif jika himbauan itu benar adanya.
“Harus itu, yang berhak menggunakan senjata hanya aparat keamanan TNI dan Polri, tidak boleh ada elemen lain yang memegang senjata selain TNI Polri apalagi menyamakan diri dengan dengan negara,” tuturnya lagi.
Stanislaus kembali menekankan agar Lukas Enembe untuk tidak takut jika ada gejolak selama untuk kepentingan masyarakat. “Yang menentang DOB adalah pihak yang tidak ingin masyarakat sejahtera,” pungkasnya.
*Isi artikel dikutip dari penulis safari Harianterbit.com